KEPALA Kepolisian Wilayah( Kapolda) Sulawesi Tengah( Sulteng) Irjen Agus Nugroho membagikan peringatan keras pada Ketua Lalulintas( Dirlantas) Kombes Dodi Darjanto. Peringatan itu diserahkan menyusul kejadian kekerasan lisan yang dicoba Dodi kepada Wartawan SCTV Martil, Syamsuddin Tobone.
Kapolda berterus terang, telah menginstruksikan Dirlantas buat memohon maaf dengan cara langsung serta terbuka pada Syamsuddin, selaku wujud pertanggungjawaban serta buat memperbaiki ikatan bagus antara kepolisian serta alat.
“ Aku telah bagikan peringatan keras pada Dirlantas serta menginstruksikan buat memohon maaf dengan cara langsung serta terbuka pada yang berhubungan,” jelas Agus pada beberapa wartawan di Martil, Jumat( 19 atau 7).
Tidak cuma itu, Kapolda Sulteng pula memerintahkan Kabid Propam buat membuat regu keterangan untuk menyelidiki permasalahan itu lebih lanjut.
“ Perintah aku nyata pada Kabid Propam, selidiki, bila teruji, cara,” jelas Agus.
Dalam pertemuan yang diselenggarakan di rumah jabatannya, Kapolda Sulteng mengantarkan statment ini di hadapan perwakilan dari 4 badan pekerjaan serta alat, ialah Jalinan Wartawan Tv Indonesia( IJTI) Sulteng, Federasi Wartawan Bebas( AJI) Martil, Pewarta Gambar Indonesia( PFI) Martil, dan Federasi Alat Siber Indonesia( AMSI) Sulteng.
Kapolda Sulteng menekankan, berartinya melindungi marwah institusi kepolisian dengan bersikap handal serta meluhurkan seluruh pihak, tercantum para wartawan.
“ Sebab itu merupakan tanggung jawab kita selaku petugas penegak hukum,” tuturnya.
Dengan tahap jelas ini, Kapolda Sulteng membuktikan kalau aksi yang mengganggu nama baik serta martabat institusi tidak hendak ditoleransi, serta kalau kepolisian senantiasa berkomitmen buat menjalakan ikatan serasi dengan warga serta alat.
Kapolda pula mempersilahkan alat buat mempersoalkan institusinya bila terdapat personel polisi yang melakukan kelalaian.
“ Silakan sahabat alat mempersoalkan kita tercantum sikap badan aku di alun- alun. Ini buat kebaikan institusi sebab contoh akuarium, alat melihatnya dari luar alhasil mereka ketahui apa yang terjalin di dalam institusi Polri,” tandasnya.
KEPALA Kepolisian Wilayah
Merujuk pada penyampaian Syamsuddin, yang ialah Kepala Dinas SCTV Martil, jalan peristiwa itu, berasal dari konsep berita terpaut hasil pembedahan taat Tinombala 2024 di hari awal.
” Aku telah akad tanya jawab semenjak kemarin lewat ajudannya. Kesimpulannya mulanya pagi Pak Dir mau jam 08. 30 Waktu indonesia tengah(WITA) di Monumen 0. Sehabis apel, aku berjumpa dia buat mengawali tanya jawab. Aku mengenakan sebentuk SCTV, apik. Sehabis damai serta ikhwan, aku ingin mulai merekam. Ia langsung mengatakan, mengapa merekam tanya jawab gunakan HP? Aku tidak ingin. Masak tanya jawab gunakan HP, HP merk Tiongkok lagi. Perintah ketua belikan HP yang mutahir,” dempak Syam, Kamis( 18 atau 7 atau).
Syamsuddin menarangkan, pada Dodi kalau teknologi dikala ini membolehkan pengumpulan lukisan bermutu besar memakai hp. Tetapi, uraian itu tidak diperoleh dengan bagus.
” Hingga anak buahnya, badan lalu Polda, tiba serta membisikkan pada aku, bilang telah, tidak harus dibantah,” tambahnya.
Kejadian itu pastinya memunculkan respon dari komunitas wartawan di Martil, yang menyangka aksi Dodi tidak handal, mengurangkan, apalagi menghina kegiatan wartawan yang kerap kali bertugas dengan beraneka perlengkapan standar, tercantum handphone, dalam suasana yang tidak senantiasa membolehkan pemakaian perlengkapan handal komplit
Berita terbaru pelantikan presiden indonesia yang di hadiri negara lainnya => Suara4d